Sabtu, 03 September 2011

Istilah-istilah Tambang


Stripping Ratio(SR) adl banyaknya volume waste yg hrs dibuang /disingkirkan untuk memperoleh satu ton endapan bijih sampai ultimit pit limit.
SR = jml waste (m3 atau ton)
    Jml ore (m3 atau ton)

Push back adalah bentuk-bentuk penambangan yang menunjukkan bagai mana suatu kuari akan ditambang,dari titik masuk awal hingga ke bentuk akhir kuari.

Sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk mencegah masuknya air atau mengeluarkan air yang telah masuk ke front penambangan.

Koefisien air limpasan (C) adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah air hujan yang mengalir di atas permukaan air tanah (air limpasan) dengan curah air hujan

C = d.86400.Q
       P/100 A
C = koefisien limpasan
Q = debit air/bulan, m3/det
P = curah hujan rata2 selama 1 tahun
A = luas area,m2

Super elevasi adalah kemiringan jalan pada tikungan yang terbentuk oleh batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan ketinggian

Cross Slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan terhadap bidang horisontal.

Cut Off Grade (COG) adalah :
1.                  Kadar endapan bahan galian terendah yg masih memberikan keuntungan apabiala
endapan di tambang
2.                  Kadar rata2 terendah dari endapan bahan galian yg masih memberikan keuntungan
apabila endapan di tambang.

FORMASI           :  Kelompok batuan yang memiliki ciri tertentu yang diberi nama khusus sebagai unit untuk keperluan pemetaan, penjelasan atau bahan acuan.
                                 Unit batuan terkecil dalam klasifikasi stratigrafi yang dicirikan oleh adanya persamaan litologi, pada umumnya diberikan nama menurut nama daerah pertama kali unit itu ditemukan.
F. BATUBARA  :  Unit staratigrafi pengandung bataubara pada daerah pengendapan batubara
STRATIGRAFI  :  Ilmu yang mempelajari tentang perlapisan batauan atau susunan batuan-batuan. Ilmu ini adalah salah satu cabang dari geologi yang berhubungan dengan definisi dan uraian batuan sediment khususnya, berkaitan dengan singkapan batuan atau batauan dibawah permukaan
STRUKTUR       :  Istilah yang menerangkan tentang keadaan local atau regional dari susunan perlapisan batuan yang telah dikenal meliputi cirri-ciri antara lain seperti pemebentukan urutan atau susunan perlapaisan batuan tersebut
LITOLOGI          :  sifat atau ciri dari batauan, terdiri dari struktur, warna, komposisi mineral, ukuran butir dan tata letak bahan-bahan pembentuknya. Litologi merupakan dasar penentuan hubungan atau korelasi lapisan-lapisan pada tambang batubara
Sumberdaya batubara hipotetik :
Adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian daerah peyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survey tinjau.
Sumberdaya batubara tereka :
Adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian daerah peyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan propeksi.
Sumberdaya batubara tertunjuk :
Adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian daerah peyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
Sumberdaya batubara terukur :
Adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian daerah peyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci/detil.
Cadangan batubara terkira :
Adalah sumberdaya batubara tertunjuk dan sebagian sumberdaya batubara terukur, tetapi berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajian dinyatakan layak.
Cadangan batubara terbukti :
Adalah sumberdaya batubara terukur, tetapi berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajian dinyatakan layak.


Rabu, 31 Agustus 2011

BATUBARA


Batubara adalah batuan yang mudah terbakar yang lebih dari 50% -70% berat volumenya merupakan bahan organik yang merupakan material karbonan termasuk inherent moisture. Bahan organik utamanya yaitu tumbuhan yang dapat berupa jejak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain. Selanjutnya bahan organik tersebut mengalami berbagai tingkat pembusukan (dekomposisi) sehingga menyebabkan perubahan sifat-sifat fisik maupun kimia baik sebelum ataupun sesudah tertutup oleh endapan lainnya.
Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan).
peatification                             coalification
Endapan          organik            Gambut           Batubara
Biokimia                                  geokimia
Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi di daerah rawa dengan sistem pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air pada kedalaman 0,5 - 10 meter. Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan H, N, O, dan C dalam bentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan fungi diubah menjadi gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992).
Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik dari gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992). Pada tahap ini prosentase karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen akan berkurang (Fischer, 1927, op cit Susilawati 1992). Proses ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit.

Genesa Batubara
Batubara adalah batuan sediment (.padatan ) yang dapat terbakar, berasal dari tumbuhan, yang pada kondisi tertentu tidak mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang sempurna karena aktivitas bakteri anaerob, berwarna coklat sampai hitam yang sejak pengendapannya terkena proses fisika dan kimia, yang mana mengakibatkan pengayaan kandungan karbon. Proses pembentukan batubara dari tumbuhan melalui dua tahap, yaitu :
1. Tahap pembentukan gambut (peat) dari tumbuhan yang disebut proses Peatification Gambut adalah batuan sediment organic yang dapat terbakar yang berasal dari tumpukan hancuran atau bagian dari tumbuhan yang terhumifikasi dan dalam keadaan tertutup udara ( dibawah air ), tidak padat, kandungan air lebih dari 75 %, dan kandungan mineral lebih kecil dari 50% dalam kondisi kering.
2. Tahap pembentukan batubara dari gambut yang disebut proses coalification Lapisan gambut yang terbentuk kemudian ditutupi oleh suatu lapisan sediment, maka lapisan gambut tersebut mengalami tekanan dari lapisan sediment di atasnya. Tekanan yang meningkatakan mengakibatkan peningkatan temperature. Disamping itu temperature juga akan meningkat dengan bertambahnya kedalaman, disebut gradient geotermik. Kenaikan temperature dan tekanan dapat juga disebabkan oleh aktivitas magma, proses pembentukan gunung api serta aktivitas tektonik lainnya. Peningkatan tekanan dan temperature pada lapisan gambut akan mengkonversi gambut menjadi batubara dimana terjadi proses pengurangan kandungan air, pe lepasan gas gas ( CO2, H2O, CO, CH4 ),

Proses Terbentuknya Batubara



Peta Potensi Batubara Indonesia